Minggu, 14 Oktober 2018

?




Langit cerah yang mempesona ini, seperti sepasang kekasih yang sedang jatuh cinta, warnanya penuh dengan keceriaan sang fajar. Nikmat, indah, dan ingin sekali berlama-lama menetap disini, memandangi langit, gurun-gurun dan mendengar semilir angin yang berhembus kesana-kemari. Berada disini rasanya seperti terlupakan, terlupakan oleh waktu bahwa sebenarnya aku ada. Kesunyian ini benar-benar melupakanku pada dunia yang serba tuntutan, serba ingin sempurna, serba ingin dimengerti, serba ingin dipahami. Sungguh tragis aku berada didunia yang makhluknya penuh dengan ciri-ciri tersebut. Aku bersyukur, bahwasannya aku masih tetap hidup bersamaan dengan mereka.
Mari memasuki duniaku dibagian yang sangat tragis ini, sungguh bagian ini bukan tentang rasa cinta, bukan pula kisah romeo dan Juliet, apalagi kisah sangkuriang yang dikutuk jadi batu oleh ibunya. Namun, ini adalah kisah dimana sisi baik bisa saja terlupakan dengan nada dan mimik muka yang tidak diinginkan oleh pendengar dan lawan bicaranya. Aku, sungguh mempelajarinya, mempelajari setiap kata yang harus disesuaikan dengan mimik muka, menyesuaikan arti dengan intonasi, sungguh sepanjang umurku hanya untuk belajar tentang itu semua. Mungkin, sebagian besar dari kita, itu adalah hal yang konyol, hal yang berlebihan, hal yang aneh, kuno dll. Namun bagiku ini adalah pekerjaan tersulit disepanjang umurku.
Aku bukan lagi seperti manusia yang ciri-cirinya diinginkan oleh mereka. (Baik, ramah, pengertian, sopan, alim, santun, lembut, ceria, dll nya.) aku, seperti es batu yang sedang memakai masker wajah (dingin, kaku dan flat). Tiga sifat itu yang membawaku pada ciri-ciri manusia yang tidak baik, tidak ramah, tidak pengertian, tidak sopan, tidak alim, tidak santun, tidak lembut, tidak ceria, dll nya. Hal ini menjadikanku teramat tersudutkan, menjadikanku teramat salah dimata mereka. Ada hal lucu dan hal paling menyedihkan disini, semua ku paksakan menjadi tawa agar semua ini tidak menjadi beban yang harus ku pikul hingga aku tak sanggup lagi memikulnya, oh sungguh menjadikan kisahku pada bagian ini agar berubah menjadi tawa, bagiku itu adalah hal yang luar biasa.
Namun sepertinya aku harus memberitahu kalian bahwa…
Aku bukan kuburan
Bukan juga sambaran petir
Apalagi ruang dingin dalam lemari es
…….
Tapi jika ada yang beranggapan aku seperti itu, ya taka pa…

Pada intinya, ketika kau memahami aku aku akan memahami kalian,.
Maka seharusnya begitupun sebaliknya,.

Titip kata-kata ini,..
“ketika melihat orang lain melakukan kesalahan, coba lihat dirimu…
apakah kau tak pernah melakukan kesalahan? Jika kau pernah melakukan salah,
maka maafkanlah dia yang melakukan kesalahan padamu
karna bagaimanapun juga, keetika kau bersalah…
kaupun ingin mendapat maaf dari orang yang pernah kau perbuat kesalahan padanya”

-ReviAriniMinkhoirin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

  Malam hari ini begitu dingin,. Sepertinya manusia sudah hilang dari jangkauan mata,. Aku hanya bisa melihat bebrapa diantaranya masih terj...